Hipertensi dan penanganannya

HIPERTENSI

penyakit hipertensi ini tentu sudah tidak asing lagi. Seringkali kita mendengarnya..........??? 
tentu kalian juga mengenal penyakit ini. kali ini saya akan membahas dan berbagi ilmu kepada teman-teman semua mengenai hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi. semoga bermanfaat ............

apa itu hipertensi ?.....

Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah,yang cukup mengganggu kesehatan dikalangan masyarakat. Tekanan hipertensi saat ini termasuk masalah kesehatan dunia dan sering kali dialami oleh masyarakat terutama masyarakat indonesia yang masih banyak memerlukan penanganan yang baik. hipertensi merupakan sebuah tantangan terbesar di Indonesia, Pada umumnya hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala yang khas sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya bahwa dirinya menderita hipertensi .1Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal  dalam jangka waktu cukup lama, hipertensi ditandai dengan dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.  Kondisi ini dapat mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan ( morbiditas ) dan angka kematian ( mortalitas )3. Hipertensi dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh, kerusakan organ tubuh tersebut diantaranya yaitu ginjal, jantung, mata dan pembuluh darah (parsudi, 20009 )

Apakah kalian tahu apa aja sih faktor penyebab hipertensi.....nah ternyata hampir 90 % penyakit hipertensi tidak diketahui faktor penyebabnya, namun ada beberapa peneliti telah menemukan beberapa faktor penyebab terjadinya hipertensi.  Salah satunya yaitu gaya hidup yang tidak sehat, misalnya mengkonsumsi garam yang terlalu tinggi, makan berlebihan, minum minuman yang beralkohol, dan merokok ( yuliarti 2011 ). Selain gaya hidup, tingkat stress juga diduga dapat berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah.
Bagaimana sih cara mencegahnya hipertensi ?
1. tinggalkan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum minuman beralkohol dan makan-makanan yang tinggi garam dan lemak
2. lakukan olahraga secara rutin seperti jalan kaki cepat, naik sepeda dan berenang dan juga mempertahankan berat badan yang normal.
3. konsumsi makanan sehat rendah lemak, kaya sumber vitamin dan mineral alami seperti buah-buahan dan sayuran.

apa aja sih tanda dan gejala hipertensi. mengapa terkadang seseorang tidak menyadari bahwa dirinya mengakami hipertensi. nah ini penjelasannya??...... 
       Hipertensi itu sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki tanda gejala khusus. Menurut Sutanto (2009), Salah satu tanda gejala dari hipertensi adalah nyeri kepala atau pusing. Nyeri kepala hipertensi merupakan salah satu kondisi yang paling umum dijumpai. Gejala lainnya seperti gejala ringan seperti, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah dan letih, pandangan mata mejadi kabur,mual dan muntah, mimisan (keluar darah dari hidung).
ada banyak juga ni teman-teman  Faktor penyebab Resiko Terjadinya Hipertensi Salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi adalah kecemasan. Kecemasan disebabkan karena berbagai keadaan seperti khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai dengan berbagai keluhan fisik dan gangguan kesehatan.
Faktor yang tidak dapat dikendalikan antara lain : 
A. Faktor Genetik (Keturunan )
            faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga memiliki riwayat            hipertensi, memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi. (Price & Wilson, 2006). Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
(Marliani, 2007). 
Menurut Rohaendi (2008), mengatakan bahwa Tekanan darah tinggi cenderung diwariskan keluarganya. Jika salah seorang dari orang tuanya  ada yang mengidap tekanan darah tinggi, maka kemungkinan akan mempunyai peluang sebesar 25% untuk mewarisinya selama ia hidup. Jika kedua orang tua mempunyai tekanan darah tingi maka peluang untuk terkena penyakit ini akan meningkat menjadi 60%.
B. Umur
semakin bertambahnya usia, maka tekanan darah juga akan semakin meningkat Setelah usia 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah lama-kelamaan akan menyempit dan menjadi kaku. Peningkatan usia akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia lanjut sensitivitasnya sudah berkurang, sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun (Price & Wilson, 2006).

Faktor yang dapat dikendalikan antara lain :
A. Obesitas
      Telah lama diketahui bahwa kejadian hipertensi berhubungan dengan obesitas, namun mekanisme yang pasti masih belum nampak jelas. Selective insulin resistance adalah keadaan apabila seseorang mengalami gangguan kemampuan insulin dalam metabolisme glukosa, namun efek fisiologis lain dari insulin masih terjadi seperti etensi sodium, perubahan struktur dan fungsi vaskular, transport ion, dan aktivitas sistem saraf simpatis sehingga akan mengakibatkan hipertensi (Price & Wilson, 2006).
B. Konsumsi garam 
      Mengkonsumsi garam yang tinggi dihubungkan dengan terjadinya hipertensi esensial,Namun kebanyakan dari mereka tidak menderita hipertensi, pasti ada perbedaan sensitivitas terhadap garam. Suatu respon tekanan darah yang sensitif terhadap garam / sodium didefinisikan sebagai kenaikan rata – rata tekanan darah arteri sebesar = 5 mmHg setelah mengkonsumsi  tinggi garam selama 2 minggu. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pengurangan konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sistolik rata – rata 3-5 mmHg, dengan efek yang lebih besar pada orangtua yang menderita hipertensi berat (Price & Wilson, 2006).

C. Stress / Cemas 
        Kecemasan, stress emosional, ketakutan serta kegelisahan dapat mengakibatkan stimulasi simpatis yang dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek simpatis ini dapat meningkatkan tekanan darah. Kecemasan atau stress dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 30 mmHg (Perry & Potter, 2010).


Tadi kan kita sudah membahas ni apa itu penyakit hipertensi, faktor apa saja yang menyebabkan hipertensi, serta gejala hipertensi, nah sekarang saya akan membahas bagaimana penanganan hipertensi, jadi  Penanganan Hipertensi pada pasien penderita hipertensi dapat diatasi dengan 2 terapi  teman-teman yaitu : terapi farmakologis dan non farmakologis. nah salah satu terapi farmakologi itu dengan diamkan selama kurang lebih 1 jam , usahakan minum secara rutin pagi dan sore hari, Hidroklortiazid (12,5 mg, 25 mg ) dapat diminum bersama makan, capropril (12,5 mg, 25 mg ) diminum 1 jam sebelum makan. Salah satu terapi non farmakologis yaitu dengan menggunakan terapi relaksasi napas dalam.  Misalnya relaksasi napas dalam merupakan pernafasan pada perut  dengan frekuensi lambat dan perlahan, tetapi berirama, dan nyaman dengan cara memejamkan mata saat menarik nafas. (Setyoadi dkk 2011, h. 127).  terapi relaksasi ini dibuktikan dengan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 156,46mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 138 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 93mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam yaitu 86,46mmHg. Terjadi penurunan tekanan darah responden setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam,yaitu tekanan darah sistolik sebesar 18,46 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,54 mmHg, selain itu mengurangi berat badan bila kelebihan berat badan/ kegemukan, olahraga teratur, berhenti merokok dan minum alkohol, pola makan sehat ( meningkatkan konsumsi buah dan sayuran serta mengurangi konsumsi lemak ), mengurangi makanan tinggi kandungan natriumnya ( misalnya garam makanan berbahan pengawet ) hal ini juga merupakan terapi non farmakologi lo teman-teman.

Nah teman-teman mungkin ini dulu penjelasan yang cukup singkat dari saya. semoga yang aku jabarin ini bisa bermanfaat buat kita semua.terutama pada penderita hipertensi. 




Daftar pustaka
1.   Khotimah;. (2013, september). STRES SEBAGAI FAKTOR TERJADINYA PENINGKATAN        TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI. JURNAL EDUHEALTH, VOL. 3 NO. 2  (ISSN 2087-3271), 69-137. Dipetik november sabtu, 2017, dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=175483&val=5318&title=STRES%20SEBAGAI%20FAKTOR%20TERJADINYA%20PENINGKATAN%20TEKANAN%20DARAH%20PADA%20PENDERITA%20HIPERTENSI

2. Hartanti, R. D., Wardana, D. P., & Fajar, R. A. (2016, Maret). Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK), Vol IX, No. 1(ISSN 1978-3167). Dipetik November sabtu, 2017, dari http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id/journal/index.php/jik/article/view/67

3. Herliani, Een; Sumiwi, Sri Adi;. (n.d.). AKTIVITAS ANTIHIPERTENSI DARI BERBAGAI TANAMAN OBAT. Farmaka, Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1(Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157), 1-13. Retrieved November Sabtu, 2017, from http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/10766/5140

4. Pramana, kadek devi; , Okatiranti; Ningrum, tita Puspita;. (2016, September). HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SENJARAWI BANDUNG. Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. IV No. 2(ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239), 116-128. Retrieved november sabtu, 2017, from http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/863/709






Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 kiat anti hipertensi